Penyebab Gagal Investasi untuk pemula ini harus dihindari, sehingga kini tak ada lagi alasan kenapa kamu tidak hebat berinvestasi sejak muda.
Penyebab Gagal Investasi – Untuk menciptakan kebebasan finansial di masa depan maka tidak cukup dengan menabung saja. Kini kamu harus memulai investasi pada instrumen investasi yang menguntungkan, buang ketakutan gagal investasi karena hal tersebut bisa menghambat perjalanan kamu.
Gagal investasi bisa dikatakan sebagai sebuah kewajaran, apalagi kamu tak sendirian ketika harus gagal berinvestasi. Banyak orang yang mengalami kegagalan serupa, kemudian kembali bangkit untuk memulai memperbaiki cara melakukan investasinya.
Bermain saham atau investasi tidaklah mudah, namun saham bisa menjadi peluang yang besar dalam membangun kekayaan untuk masa tua nanti.
Penyebab Gagal Investasi Untuk Pemula
Tak perlu berkecil hati apabila kamu mengalami kegagalan berinvestasi, bahkan jangan menyerah dan jangan mundur sekalipun kamu gagal. Sebenarnya ada beberapa faktor kegagalan itu bisa terjadi, mulai kurangnya pemahaman, bahkan sampai salah dalam berinvestasi.
Poin penting dalam berinvestasi adalah pemahaman. Kamu harus tau apa yang akan kamu investasikan, dan bagaimana prospek kedepan jika kamu memutuskan berinvestasi. Berikut beberapa faktor kegagalan dalam berinvestasi yang harus dihindari:
1. Tidak Memahami Produk Investasi
Ketika kamu memutuskan untuk membeli sebuah produk saham, maka perlu memahaminya sedikit demi sedikit. Banyak kasus yang terjadi, baik investor besar ataupun kecil hanya mengetahui secuil informasi mengenai bisnis spesifik yang dijalankan oleh perusahaan yang kamu miliki sahamnya sebagai investor.
Pahami produk investasinya, baik saham, reksadana, unit link dan produk investasi lainnya. Hindari sikap pasrah dan tak tahu apa-apa ketika mendapatkan laporan investasi yang kamu tanamkan pada perusahaan tersebut.
2. Tidak Sabaran
Kamu tidak hebat berinvestasi karena bisa juga disebabkan memiliki sikap tidak sabar dalam mengambil keputusan investasi. Misalnya ketika investasi kamu berjalan tiga bulan tetapi sudah ingin mendapatkan keuntungan tiga kali lipat, jelas itu tidak mudah.
Tak ada keuntungan yang bisa dicapai dengan proses yang instan, perlu perjalanan panjang untuk memperolehnya. Baik investasi pada bisnis riil, saham dan reksa dana sekalipun.
3. Fanatik Pada Perusahaan Tertentu
Gagal investasi ataupun kamu tidak hebat berinvestasi bisa disebabkan oleh sikap fanatik terhadap perusahaan tertentu. Sikap fanatik ini bisa menutup peluang kamu untuk melirik keuntungan di perusahaan lain.
Justru, jika perusahaan yang kamu pilih tak lagi menjanjikan keuntungan yang sesuai harapan, sebaiknya kembali pelajari peluang investasinya.
4. Latah Mengikuti Tren
Pastikan kamu tidak ikut-ikutan tren, apalagi tanpa dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan berinvestasi pada bidangnya. Contoh, orang lain menanamkan modal pada bisnis properti kemudian kamu pun memilih bisnis yang sama tanpa pertimbangan.
Kemudian tren beralih ke bisnis investasi lain, kamu pun mengikuti tren tersebut hingga akhirnya keuntungan yang diperoleh tidak tercapai. Padahal cara ini merupakan kebiasaan buruk yang harus dihindari terutama oleh kamu yang baru masuk ke dunia investasi.
5. Takut Dengan Mitos Investasi Bodong
Gagal investasi sebenarnya masih bisa dihindari karena kamu hanya perlu melakukan beberapa langkah yang tepat. Misalnya ada ketakutan berupa mitos investasi terselubung pada saham, atau unsur penipuan.
Meskipun banyak platform perdagangan ilegal yang berkedok investasi, padahal kamu bisa memilih sebelum bertindak. Atau kamu terlanjur takut berinvestasi karena anggapan dari orang-orang yang tidak begitu paham dengan perkembangan investasi saat ini.
Perlu diketahui, kenaikan dan penurunan harga saham selalu ada penyebabnya, sama sekali tidak mengandalkan 100% spekulasi. Ada ilmu yang tepat untuk menghadapi situasi harga saham ketika naik dan ketika harganya turun.
6. Takut Rugi
Semua orang pun pasti takut rugi ketika masuk ke dunia saham, bedanya ada orang yang berusaha meminimalisir kerugian dan mengelola kerugian. Kerugian dan keuntungan juga sebenarnya tergantung dengan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Kerugian investasi itu ada pada satu kondisi yang bisa dijelaskan sebagai berikut, ketika harga saham naik, kamu malah membelinya. Kemudian ketika harga saham turun, kamu malah menjualnya, ini yang justru bisa disebut sebagai kerugian.
Gagal investasi dan kerugian itu bisa dicegah karena ada ilmunya agar tidak salah waktu dalam mengelola instrumen investasi yang kamu pilih. Jadi, masih ragu untuk melakukan investasi?